Kebangkitan Nasional harus Tumbuh dari akar sejarah dan budaya
Hari ini, Indonesia kembali memperingati Hari Kebangkitan Nasional yang ke-117. Peringatan ini bukan sekadar mengenang sejarah, tetapi menjadi ajakan untuk merenungi arti “kebangkitan” yang sejati — kebangkitan yang tidak datang tiba-tiba, tetapi tumbuh dari akar sejarah, budaya, dan nilai bangsa yang kuat.
Dengan mengusung tema “Kebangkitan yang Mengakar”, peringatan tahun ini menekankan pentingnya membangun kemajuan yang tidak tercerabut dari identitas dan jati diri bangsa. Di tengah era digital, globalisasi, dan tantangan perubahan zaman, Indonesia diajak untuk bangkit bukan dengan meniru, tetapi dengan menumbuhkan kekuatan dari dalam.
Pemerintah, tokoh masyarakat, pelajar, dan komunitas lokal di berbagai daerah mengadakan berbagai kegiatan yang menekankan nilai-nilai lokal, pelestarian budaya, serta penguatan karakter bangsa. Ini menjadi wujud nyata bahwa semangat kebangkitan tidak boleh berhenti di tataran seremoni, tetapi harus hidup dan mengakar dalam keseharian rakyat.
Hari Kebangkitan Nasional 2025 mengingatkan kita bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang mengenal akarnya, menjaga warisannya, dan membangun masa depan di atas fondasi nilai-nilai luhur.
Dari kebangkitan pertama Boedi Oetomo di tahun 1908 hingga hari ini, perjalanan Indonesia telah membuktikan bahwa semangat nasionalisme yang mengakar akan selalu menjadi cahaya dalam menghadapi masa depan.